Rabu, 29 Februari 2012

sepucuk surat dari IBU dan AYAH

Ketika aku semakin tua aku harap kamu memahamidan memiliki kesabaran untuk ku, suatu ketika aku memecahkan piring ataun menumpahkan sup di atas meja karena pengihatan ku berkurang aku harap kamu tidak memarahiku. Orang tua itu sensitif selalu merasa bersalah saat kamu berteriak. Pendengaraan ku semakin memburuk dan tidak bisa mendengarkan apa yang kamu katakan, aku harap kamu tidak memanggilku “TULI”. Mohon ulangi apa yang kamu katakana atau menulisnya
Maaf anak ku aku semakin tua.
Ketika lutut ku mulai lemah aku harap kamu memiliki kesabaran untuk membantuku bangun. Seperti  bagaimana aku selalu menbantu kamu saat kamu masih kecil untuk belajar berjalan. Aku mohon jangan bosan dengan ku, aku terus mengulangi apa yang ku katakan, seperti kaset rusak aku harap kamu terus mendengarkan aku. Tolong jangan mengejek ku atau bosan mendengarkan ku. Apakah kamu masih ingat ketika kamu masih kecil dan kamu ingin sebuah Baon??. Kamu menguang apa yang kamu mau berulang-ulang sampai kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan
Maafkan juga bau ku
Tercium seperti orang yang sudah tua aku mohon jangan memaksa ku untuk mandi, tubuh ku lemah. Orang tua mudah sakit karena mereka rentan terhadap dingin, aku harap aku tidak terihat kotor bagi mu. Apakah kamu masih ingat ketika kamu masih kecil??. Aku selalu mengejar-ngejar kamu karena kamu tidak ingin mandi. Aku harap kamu bisa bersabar dengan ku ketika aku selalu rewel. Ini semua kamu akan mengerti ketika kamu tua. Dan jika kamu memilik waktu luang aku harap kita bisa bicara bahkan untuk beberapa menit. Aku selalu sendiri sepanjang waktu  dan tidak memiliki sesorangpun untuk diajak bicara. Aku tau kau sibuk dengan pekerjaan. Bahkan jika kamu tidak tertarik pada cerita ku, akuk mohon berikan aku

waktu untuk bersama mu. Apakah kamu ingat masih  kamu kecil??. Aku slalu mendengarkan apa yang kamu ceritakan tentang mainan mu. Ketika saatnya tiba dan aku hanya bisa terbaring sakit dan sakit, aku harap kamu memiliki kesabaran untuk merawatku.
MAAF
Kalau aku sengaja mengompol atau membuat berantakan aku harap kamu memiliki kesabaran untuk merawat ku selama beberapa saat terakhir dalam hidupku, aku mungkin tidak akan bertahan lebih lama. Ketika waktu kematian ku datang ku harap kamu memegang dan memberiku kekuatan untuk menghadapi kematian.
Dan Jangan Khawatir
Ketika aku bertemu sang pancipta aku akan berbisik padaNYA untuk selalu memberikan berkah pada mu  karena kamu mencintai ibu dan ayah mu
Terimakasih atas segala perhatian mu nak,, kami mencintai mu
                                  DENGAN KASIH YANG BERLIMPAH
                                                IBU DAN AYAH

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar